Rabu, 18 April 2012

PLESTERAN DAN ACIAN BIDANG TEMBOK


1. Syarat-Syarat Memplester Tembok:
     a. Tembok yang akan diplester harus datar.
     b. Sebelum memulai memplester tembok harus digaruk dengan
         sapulidi dan dibersihkan dengan air tawar (air minum).
     c. Tebal lapis plester hanya 1 @ 1,5 cm.
     d. Adukan yang dipakai : 1 kapur : 1 tras : 3 pasir, bila perlu dapat
          dibuat 1 semen: 3 pasir.
2. Pelaksanaan Memplester Tembok:
    a. Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian (petakpetak).
    b. Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala
        menonjol .± 3 cm dari bidang tembok, untuk merentangkan benang.
    c. Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang
        menempel pada benang, maka temboknya harus dipahat dulu
        supaya didapat plester sama tebal dan rata.
   d. Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang
        dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang-benang tadi,
        sebagai standar tebal plester.
   e. Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00 meter.
       Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.
   f. Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan,
      kemudian digores dengan penggaris besar dan lurus mulai dari
      bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
   g. Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan encer
       (kapur + semen merah + air) sambil digosok dengan papan gosok
        supaya permukaan standar yang rata, ini disebut mengaci.
   h. Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan
       sudut siku ( = 90°) dan ini harus diplester dengan adukan 1 semen :
       3 pasir supaya tahan benturan-benturan ringan.
   i. Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya disapu
      dengan kapur tohor sebanyak 3 kali, dan agar terlihat indah kapur
      ini dicampur dengan zat pewarna yang sesuai dengan selera
      pemilik bangunan
3. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan :
    a. Bahan adukan plester seperti pasir, tras dan kapur yang telah
        dicampur rata harus diayak dulu, supaya butiran-butiran kasar
        tidak ikut bercampur.
    b. Usahakan jangan menggunakan adukan bekas tembok lama
         karena daya lekatnya kurang.
    c. Pada pekerjaan mengaci, bila dalam ember kapur tadi air
        kapumya sudah habis, hanya tinggal butiran-butiran kasar yang
        harus dibuang dan diganti dengan campuran yang sarna dan baru.

                                             Gambar V-1, Pekerjaan Plesteran
4. Pekerjaan Acian
     Pekerjaan berikutnya adalah mengaci, untuk menutupi adanya
keretakan alami akibat penguapan. Sebelum pekerjaan acian dimulai,
terlebih dahulu lakukan penyiraman agar acian mudah melekat pada
plesteran. Bila pekerjaan acian telah selesai maka perlakuannya sama
dengan pekerjaan plesteran. Acian didiamkan beberapa hari agar kadar
airnya mengering. Setelah terjadi pengeringan, akan timbul secara alami
keretakan yang disebut retak-retak rambut.
    Setelah proses pengacian selesai, pekerjaan selanjutnya adalah
menutupi pari-pari atau retak-retak rambut. Secara umum arang akan
memakai wall sealer (plamur tembak). Plamur tembak diencerkan dengan
air secukupnya. Kemudian diratakan pada permukaan dinding dengan
alat perata. Plamur tembak dapat dijumpai di setiap taka-taka bangunan
dengan berbagai merek. Secara umum bahan ini lebih banyak dipakai di
peru mahan perkampungan. Plamur tembak tipe ini agak sedikit mahal
karena pengerjaannya akan banyak memakan waktu sehingga
menambah biaya pelaksanaan. Selain itu, pada waktu akan dilakukan
pengecatan, dinding harus diamplas terlebih dahulu. Di sini banyak
dijumpai adanya bilur-bilur bekas guratan alat perata (kape atau alat
perata lainnya) sehingga pengamplasannya juga akan memakan waktu
Teknik 80 Konstruksi Bangunan Gedung Sederhana
serta banyak memakai kertas amplas. Bagi mereka yang tetap akan
memakai plamur tembok jenis ini ada beberapa cara yang cukup baik
untuk membuat plamur tembok yang lebih murah dan mudah dibuat
sendiri.
      Cara lain untuk melapisi keretakan acian adalah memakai plamur
tembok jenis lainnya yang disebut under coat (Iapisan dasar). Bahan ini
diproduksi oleh pabrik cat terkenal dengan berbagai merek. Secara teknik
pemakai bahan tipe ini akan lebih menguntungkan, karena
pelaksanaannya memakai rol cat dinding. Bahannya harus dibuat
seencer mungkin sehingga bidang sasaran akan jauh lebih banyak.
Pengerjaannya pun bisa lebih cepat. Keuntungannya akan dapat
menekan biaya pelaksanaan. Dibuat encer bertujuan agar seluruh bahan
tersebut dapat sempurna mengisi celah-celah retak rambut acian. Bila
dibuat kental, akibatnya pada saat mengering bahan tersebut akan naik
ke permukaan celah-celah yang retak. Selain itu, lebih boros pemakaian
bahannya. Jadi, pekerjaan pengamplasan akan lebih lama dan boros
kertas amplas serta menambah biaya pengerjaan.

    Gambar V-2, Pekerjaan Acian                             Gambar V-3, Pekerjaan Plamur
                                                                                             (Under Coat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar